Self Dalam Antropologi


Self adalah gambaran tentang apa yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, sedangkan identity adalah apa yang kita pilih dengan sosial sebagai refens nya. Identitas bisa saja palsu dan berganti-ganti sesuai dengan keinginan dan kebutuhan seseorang, namun hanya self yang mengetahui identitas aslinya. Saya akan memberikan contoh mengenai self dan identity melalui foto tersebut. 

foto disamping terlihat remaja dan anak-anak yang sedang membawa golok di depan gapura makam keramat Mbah Priok. Jika kita mengingat kembali kejadian di Tanjung Priuk Jakarta Utara, Rabu 14 April 2010 terjadi sengketa antara ahli waris makam Mbah Priok dengan PT Pelindo II yang berujung dengan bentrokan. Kita akan melihat bagaimana para pengikut mbah Priok mempertahankan makam mbah Priok secara mati-matian. 

Maka jika kita analisis foto diatas, terlihat bahwa anak- anak tersebut ingin menunjukkan identitasnya sebagai santri pengikut atau keturunan dari mbah Priok dengan cara membela dan mempertahankan makam mbah Priok dengan sekuat tenaga walaupun mereka harus bersikap anarkis. Identitasnya sebagai santri terlihat dari peci yang digunakan. Namun mungkin diantara kerumunan santri-santri tersebut bisa saja ada orang atau oknum tertentu yang menyelinap diantara mereka dan menggunakan pakaian selayaknya identitas yang digunakan oleh para santri tersebut. Oknum tersebut bisa saja orang-orang yang “mengompori” para santri untuk berani melakukan tindakan anarkis. Karena diatas sudah disinggung bahwa identity bisa saja palsu dan dapat berubah-ubah sehingga oknum ini bisa saja berpura-pura beridentitas sebagai santri. Namun itu hanyalah sebuah kemungkinan, bisa saja semua anak-anak yang berada disana benar-benar merupakan santri pengikut mbah Priok. 

Jika kita berbicara mengenai self maka bisa saja hal diatas bertolak belakang dengan pembawaan dirinya (self), mungkin sebenarnya salah seorang dari anak ini ada yang pemalu dan pendiam namun karena merasa memiliki identitas sebagai santri pengikut mbah Priok maka dia tiba-tiba bersikap keras dan berani menantang orang-orang yang akan menggusur makam mbah Priok. Namun adapula yang memang benar-benar pembawaan dirinya (self) sebagai anak yang berani, pemarah, mudah tersinggung tetapi memiliki loyalitas tinggi terhadap leluhurnya, maka tindakan ini merupakan ekspresi yang benar-benar menggambarkan dirinya. 

Dalam analisis ini, saya tidak bisa terlalu menggambarkan mengenai konsep diri dari gambar diatas, karena jika kita kembalikan lagi kepada definisi self yaitu gambaran tentang diri seseorang yang berasal dari interaksi atau pengalaman yang berulang. Saya sama sekali tidak pernah melakukan interaksi dengan orang yang ada dalam foto tersebut melainkan hanya melakukan pengamatan dari potret ekspresi yang tertangkap kamera. 

Meskipun demikian dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang beridentitas sebagai santri pengikut ajaran mbah Priok sangat setia terhadap mbah Priok, mereka akan melakukan berbagai cara walaupun harus berkorban nyawa agar makam mbah Priok tidak digusur oleh pemerintah. Disini mereka sangat mengesampingkan self nya demi identitas yang ingin mereka perjuangkan.

Rodiyah Nur Hayati

I'm Eko Rio Wibowo as Photographer, Traveler, Sleeper.Enjoy!
"Here I just want to work, not racing to create works that are forced. So I'll let the cameras, feeling, and my desire to play."

Related Posts:

No comments:

Post a Comment